Friday, October 28, 2016

Moving Class 4 Sekolah Penerus Bangsa 2016

Yeaayy akhirnya sampai di penghujung acara ehh bukan. Maksudku moving class terakhir. Hari Sabtu, 15 Oktober 2015 bertempat di Javanologi UNS, sebelah FK, Moving Class terakhir ini membahasa tentang Manajemen aksi yang dipandu oleh The Emil, beliau adalah  anggota Kementrian Jaringan dan Aksi BEM UNS 2016.
Pemateri kali in adalah Gilang Garendi yang berasal berasal dari prodi FMIPA UNS, beliau pernah menjabat sebagai Menko Eksternal BEM UNS 2015. Beliau juga sudah luluh lalang di dunia aksi, ya seperti ikut demo-demo gitu loh. Eiitsss, demo yang dimaksud bukan demo yang ricuh, anarkis gitu. Tapi demo disini adalah demo yang sudah dipikirkan secara matang-matang.
Materi yang disampaikan oleh Mas Gilang ini membahasa mengenai bagaimana si cara aksi yang benar, kemudian tujuan aksi sendiri. Aksi pertama kali dilakukan oleh mahasiswa pada masa pemerintahan Presiden Soekarno tahun 1966, para mahasiswa menginginkan Soekarno mundur dari jabtannya sebagai presiden Republik Indonesia pada masa itu.
Mengapa mahasiswa yang harus melakukan aksi? Karena mahasiswa merupakan tonggak perubahan, calon pemimpin Negara dan tentu mahasiswa sebelum melakukan aksi pasti akan memikirkan atau membahas lebih dalam akan aksi yangkan  mereka lakukan. Contohnya mereka akan mengajukan surat mengenai kebijakan atau keputusan pemerintah,melakukan negosiasi dengan pemerintah, mereka akan menimbang serta melakukan perencanaan yang matang agar aksi yang mereka lakukan bukan hanya sebuah aksi yang sering dianggap orang sebagai kerusuhan. Memang sebenarnya ada beberapa oknum-oknum yang menjadi provokator dalam aksi, sehingga pandangan masyarakat aksi para mahasiswa adalah aksi yang awur-awuran, anarkis, ricuh.
Setelah materi dari Mas Gilang selesai, dilanjutkan dengan simulasi aksi. Simulasi aksi ini adalah protes mahasiswa mengenai UKT yang dianggap terlalu mencekik mahasiswa. Diawlai dengan pembuatan poster-poster dan spanduk dari kertas yang sudah disiapkan, kemudian kami dari Javnologi UNS berputar dengan membawa spanduk itu menuju Fakultas Kedokteran. Di sepanjang jalan kami sambil menyorak-nyorakan aspirasi mahasiwa dan rasa protes kami dengan UKT serta menyanyikan lagu-lagu sebagai penyemangat kami.
Setelah sampai di FK, kami berpapasan dengan mahaiswa yang entah dari universitas mana. Mereka mencoba bergabung dengan kelompok kami. Tapi karena yang kami tuntut adalah masalah UKT di Universitas kami, maka kami pun menolaknya. Sempat terjadi dorong-dorongan antara pihak kami denan pihak mahasiswa tersebut, bahkan ada beberapa teman kami yang tumbang saat aksi tersebut. Mahasiswa tersebut sepertinya menjadi provokator dalam aksi tersebut. Cukup lama kami bertahan dengan panas serta lemparan air (ibaratnya gas air mata. Hehee). Kami membentuk sebuah lingkaran kecil, yang dibagian luar sebagai border adalah putra kemudian dibagian dalam adalah putri. Kami juga dibagi menjadi beberapa kelompok, ada yang menjadi negosilator, kemudian pembuat surat, serta pemimpin/kordinator aksi.
Sekitar pukul 03.00 akhirnya Menristekdikti datang, namun ia tak mau menemui oihak mahasiwa. Akhirnya salah satu perwakilan beliau menemui kami. Tapi kami tetap menolak karena yang ingin kami temui adalah Menristekdiktinya langsung. Aku skip ya ceritanya. Singkat cerita akhirnya permohonan kami disetujui oleh pihak Kemenristekdikti.
Intinya seperti itu ya teman-teman tentang simulasi aksi kami kemarin. Mungkin sudah ada sedikit gambaran mengenai aksi meskipun penjelasan saya kurang jelas. Cape juga ternyata, suara kami habis untuk berteriak-teriak, tapi tetep asik kok. 

No comments:

Post a Comment

Situs terkait